Jumat, 10 Desember 2010

Buram Sepak Bola Indonesia

Posted by Simon Fedrick 17.07, under | No comments

Sepakbola, Emosi, dan Kerusuhan

January 19th, 2008 | News
Rusuh Sepakbola Persik-Persija
Mungkin cuma di Indonesia penonton bisa terjun langsung menggapluk wasit dan hakim garis. Saking sudah sedemikian mendarah daging, sampai-sampai Yvgeny Khamaruc mencekik Cristian Gonzales dan Serghei Dubrovin memburu asisten wasit. Memang bukan hal baru karena (hampir) setiap pertandingan selalu berakhir rusuh. Soal official saling gebuk juga bukan hal baru. Sekitar dua tahun lalu, pertandingan antara Persigo dan Persiwa juga diwarnai official saling berantem. Mestinya hak siar sepakbola di Indonesia naik harganya karena tayangan 90 menit masih ditambah bonus rusuh 2-3 jam sesudahnya.
Bola memang sering membuat penggemarnya bertindak agresif dan irasional. Daniel Rees dan Kevin Schnepel yang meneliti pertandingan (american) football antar college di Amerika (NCAA) menemukan kerusuhan meningkat 9%, vandalisme naik 18%, dan penangkapan pengemudi yang mabuk sebesar 13% setiap terjadi pertandingan. Kalau tuan rumah mengalami kekalahan dalam pertandingan penting, vandalisme naik 61% dan kerusuhan naik jadi 112%. Jika pertandingan dilangsungkan pada hari Sabtu, angka-angka tersebut naik 0,5%.
Menurut Rees dan Schnepel, kerusuhan tersebut terjadi karena frustasi penggemar yang merasa tim kesayangannya “berhak” mendapat hasil yang lebih baik. Rasa frustasi itulah yang mendorong mereka berbuat rusuh. Dalam kasus tertentu, tim pemenang pun juga bisa membuat rusuh—-misalnya ketika tim peringkat bawah secara mengejutkan mengalahkan tim peringkat atas. Di Morgantown, West Virginia, atau di seputaran University of Connecticut hampir selalu terjadi pengrusakan walaupun tim tuan rumah menang.
Penelitian lain yang dilakukan White, Garland, Janet Katz, dan Kathryn Scarborough pada tahun 1988-1989 menemukan bahwa setiap kali Washington Redskins bermain dan menang, instalasi gawat darurat dua rumah sakit di Virginia Utara selalu kebanjiran pasien yang semuanya perempuan. Football memang begitu populer di Amerika—-seperti halnya sepakbola (soccer) di Indonesia. Tahun 1998 misalnya, hanya ditonton oleh 37,4 juta penggemar, tapi pada tahun 2006 sudah hampir 50 juta penggemar.
Faktor lain yang juga turut menyumbang kerusuhan adalah alkohol, karena jamak dilakukan menonton pertandingan olahraga sambil mabuk. Namun selain itu, Profesor Dahl dan Stefano DellaVigna dari University of California, Berkeley, menyatakan bahwa kerusuhan juga timbul karena pengaruh film penuh yang kekerasan. Di Amerika, sekitar seribu film ditayangkan tiap minggunya—-di mana yang digemari adalah yang penuh kekerasan, seperti Crank, Lucky Number Slevin, Kill Bill, dan sebagainya.
Di luar negeri, sepakbola (soccer), football, atau pertandingan lain yang berujung rusuh memang beberapa kali terjadi, namun biasanya dilakukan di luar lapangan. Dengan demikian, pertandingan tidak terhenti dan fasilitas dalam stadion relatif tidak menjadi korban. Namun yang menarik, masih menurut Rees dan Schnepel, penambahan jumlah polisi ternyata tidak menyelesaikan masalah—-terkadang malah bisa memicu kerusuhan yang lebih besar.
Dalam paper yang lain, Daniel Wann menjelaskan adanya “social learning theory” yaitu ketika seorang penggemar melihat pemain favoritnya melakukan penyerangan pada lawan mainnya, akan memberikan efek provokasi balik terhadap penggemar untuk ikut menyerang pendukung tim lawan. Mungkin sudah saatnya pemain sepakbola di Indonesia tak cuma dilatih soal fisik, tetapi juga soal menahan emosi, menghargai lawan main, dan terutama menghormati keputusan wasit.
Tentu saja hal ini mustahil dilakukan bila organisasi induknya masih dijalankan oleh orang-orang yang hanya mengurusi uang dan tak bisa mengagungkan sportivitas sepakbola.

Sumber : http://nofieiman.com

Tentang Irfan bachdim

Posted by Simon Fedrick 17.01, under | No comments


Irfan Bachdim
Irfanbachdim.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir    Amsterdam, Belanda
Tinggi 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain Gelandang, Striker
Informasi klub
Klub saat ini Persema Malang
Nomor 10
Klub junior
1999-2001
2002
2003-2007
Ajax Amsterdam
SV Argon
FC Utrecht
Klub senior1
Tahun Klub Tampil (Gol)
2008-2009
2009
2010
FC Utrecht
HFC Haarlem
Persema Malang
1 (0)
0 (0)
6 (3)   
Tim nasional2
2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 4 (2)
1 Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 23 November 2010.
2 Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 5 Desember 2010.
Irfan Haarys Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda[1]. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia juga tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi seperti striker, gelandang maupun sayap.

Daftar isi

Latar belakang

Ayah Irfan, Noval Bachdim, adalah warga negara Indonesia kelahiran Malang yang telah menetap lebih dari 20 tahun di Belanda; sedangkan ibunya Hester van Dijic adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Noval Bachdim pernah menjadi pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang.

Karir

Di Belanda

Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.

[sunting] Di Indonesia

Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jefri Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.

Tim nasional

Tahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera.
Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut. [2]

Gol di timnas

# Tanggal Tempat Lawan Skor (Mencetak Gol) Hasil Kompetisi
1. 1 Desember 2010 Jakarta, Indonesia Bendera Malaysia Malaysia 5-1 (1 gol) Menang AFF Suzuki Cup 2010
2. 4 Desember 2010 Jakarta, Indonesia Flag of Laos.svg Laos 6-0 (1 gol) Menang AFF Suzuki Cup 2010
3. 7 Desember 2010 Jakarta, Indonesia Bendera Thailand Thailand 2-1 (0 gol) Menang AFF Suzuki Cup 2010    

Sabtu, 04 Desember 2010

Profil Irfan Bachdim

Posted by Simon Fedrick 20.04, under | No comments


Irfan Bachdim Profil Irfan Bachdim. Nama Irfan Bachdimsemakin di kenal semenjak tampil di Piala AFF Suzuki Cup 2010 dan menyumbangkan goal dalam laga Indonesia VsMalaysia beberapa waktu lalu. Pemain sepakbola Irfan Bachdim kelahiran Amsterdam, Belanda tersebut saat kemenangan Indonesia VsMalaysia sempat menduduki trending topics di twitter. Lihat Profil Irfan Bachdim berikut ini:
Foto IRFAN Bachim
Irfan saat mengenakan kostim merah putih
Profil Irfan Bachdim:
Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Informasi klub
Klub saat ini : Persema Malang
Nomor : 10
Klub junior
1999-2001 : Ajax Amsterdam
2002 : SV Argon
2003-2007 : FC Utrecht
Klub senior
Tahun Klub Tampil (Gol)
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010 Persema Malang 6 (3)
Tim nasional2
2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 3 (1)
Penampilan dan gol di klub senior
hanya dihitung dari liga domestik dan
akurat per 23 November 2010.
Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 1 Desember 2010.
Irfan Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) merupakan pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda, ia adalah pemain hasil naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan Christian Gonzalez agar dapat memperkuat timnas Indonesia. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia direkrut Pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan. Pelatih Persema Malang itu tertarik ketika Irfan dan pemain muda berbakat Indonesia lainnya bermain di laga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 – Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Dalam bermain ia bisa menempati berbagai posisi, ia dapat menempati posisi striker, gelandang maupun sayap. Irfan mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim yang sebagai pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang. Irfan saat ini tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010.
Penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut

Para Pemain Indonesia yg Pernah Merumput Di Luar

Posted by Simon Fedrick 19.34, under | No comments


saya pengen tau siapa aja pemain indonesia yang pernah merumput di luar negri. 
data yang saya dapat diantaranya
: 

1. Bambang Pamungkas 
** 2000-2001 EHC Norad(Divisi 3 Liga Belanda) 
** 2005-2006 Selangor(Malaysia) 

2. Elie Aiboy - Selangor(Malaysia) 
** Mereka berdua pulang bukan karena prestasinya udah drop, 
** tapi mungkin si malay yang iri, sebab yang jadi top skor di sana 
** ya si Bambang Pamungkas. Padahal FC selangor juga jadi jawaranya 
** liga malaysia. Mungkin mereka gak rela orang Indonesia sukses di malaysia 

3. Rochi Putiray - Kitchee FC dan South China AA (Hong Kong) 
** pernah nyetak 2 gol ke gawang AC Milan 
** pas ujicoba Kitchee FC vs AC Milan 

4. Ricky Yakob - Matsushita FC jaman blm ada J-League 

5. Ponaryo Astaman - Telecom Malaka 

6. Kurniawan Dwi Yulianto 
** 1993-1994 Primavera Sampdoria (Italia) 
** 1994-1995 FC Luzern (Swiss) 
** 2006 Sarawak FA 

7. Kurnia Sandy pernah jadi kiper ketiga Sampdoria 

8. Budi Sudarsono - Polis Diraja Malaysia 

9. Iswadi Idris pernah main di Australia 

10. Abdul Kadir dan Risdianto pernah di Hongkong 

11. Robby Darwis pernah bermain di Kelantan (Malay) 
** Sayangnya itu hanya taktik Malaysia / FAM untuk menggembosi 
** Timnas Indonesia yang berlaga di Sea Games 
** tanpa kehadiran Robby Darwis 

12. Rigan Agachi - PSV Eindhoven 
** katanya ketauan ketauan mencuri umur dan di pulangkan 
** bokapnya Rigan sampai menjual rumah untuk mengantarkannya ke PSV 

13. Bima Sakti - fc Helsingborg (Swiss) 


14. Irfan Bachdim - Utrecht(Belanda) 

15. Radja Nainggolan - Piacenza Primavera(Italia) 
** Pinjaman dari tim Germinal B. di liga Belgia 
 

Foto – fotonya Cari sendiri yaa maklum masih amatir
                                                                                 

Kamis, 02 Desember 2010

Keunikan Sepak Bola Indonesia

Posted by Simon Fedrick 20.41, under | No comments

KEUNIKAN DUNIA SEPAK BOLA INDONESIA


1. Hampir semua Nama Klub Sepak Bola Indonesia Berawalan huruf 'P'

2. Cuma di Indonesia, klub di biayai pemda dimana uangnya diperoleh dari rakyat.

3. Cuma di Indonesia pula, walikota/Bupati/Gubernur merangkap ketua klub.

4. Banyak pejabat di daerah terlibat kasus korupsi hanya gara-gara salah mengelola keuangan klub dengan mencampur adukkan dengan Anggaran pendapatan dan belanja daerah setempat

5. Bisa jadi, di beberapa daerah, jumlah penonton yang membayar tiket pertandingan dengan yang tidak membayar berbanding 50-50.

6. Di musim hujan, tempat paling strategis menonton pertandingan adalah di bawah pohon tinggi yang menjulang di balik tempbok stadion.

7. Penonton Indonesia dikenal fanatik, nekat dan tak takut mati, bahkan mungkin lebih nekat dari Hooligan Inggris. Mereka berani memanjat menara lampu stadion yang tinggi di tengah hujan demi bisa menonton pertandingan secara GRATIS.

8. Untuk bertahan di tengah kompetisi yang ketat, pemain Indonesia harus dibekali dengan skill sepakbola, lari, dan pencak silat atau tinju. Lari utuk menghindari kejaran penonton suporter atau manajer lawan yang mengamuk karena kalah, pencak silat atau tinju untuk membela diri jika sudah terpojok dengan lawan atau ketika emosi dengan keputusan wasit.

9. Bus klub yang digunakan untuk mengangkut pamain sebaiknya haruslah berlapis baja. Karena jika tidak bisa ringsek dihadang suporter tim lawan yang menghadang di jalan.

10. Sulit mendapatkan sisi lapangan yang tidak terggenang air ketika hujan di Indonesia

11. Ajaib!! Ketua umumnya masuk penjara tapi masih bisa memimpin organisasi PSSI.

12. Tak usah takut dengan skorsing yang dijatuhkan oleh komisi disiplin, karena nantinya pasti akan diampuni oleh ketua umum.
13. Jarak laga tandang yang harus dilakoni sebuah klub di Indonesia bisa jadi yang terjauh. Bayangkan jika klub asal Aceh harus terbang ke papua atau sebaliknya.

14. Di Indonesia, petugas keamanan menghadap ke lapangan bukan ke arah penonton, bahkan beberapa diantaranya terlihat duduk dan bersorak memberi dukungan untuk tim tuan rumah.

15. Cuma di Indonesia, polisi turun tangan melerai dan menangkap dua pemain yang bertikai di lapangan. Bahkan sempat memenjarakannya.

16. Di Indonesia yang memukul bukan hanya pemain dan offisial, wasit pun tak mau kalah lho.

17. Kadang-kadang, lapangan juga dijadikan tempat membuang sampah oleh penonton ,terutama jika tim kesayangannya kalah

18. Jika sebelum pertandingan lapangan disterilkan, seringkali akan ditemukan banyak benda berbau klenik di seputaran gawang.

19. Meski telah diperiksa petugas sebelum masuk, masih banyak penonton membunyikan peluit di tengah atau akhir pertandingan. Tidak diketahui dimana mereka menyembunyikan benda terlarang tersebut, kemungkinan di daerah "terlarang" yang bebas razia.

20. Menonton kompetisi liga super Indonesia seperti menonton liga ekspatriat di negeri sendiri, jumlah pemain asing yang dimainkan hampir lebih banyak dari pemain lokal. Sayangnya, kualitas pemain asing rata-rata tidak lebih baik dari pemain lokal. Umumnya mereka lebih besar, tinggi dan garang di lapangan.

Sumber :  

Tags

Twitter